BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Tidak dapat dipungkiri bahwa pelajaran matematika bagi
sebagian siswa adalah pelajaran yang menantang. Tantangan itu menjadi semakin
besar ketika siswa menginjak bangku sekolah menengah atas, di mana
konsep-konsep yang dipelajari adalah konsep-konsep abstrak. Namun, dibalik
segala kerumitannya justru melalui pelajaran ini siswa dapat melatih berbagai
macam keterampilan berpikir. Selain itu, ilmu matematika merupakan dasar bagi
cabang ilmu lainnya, khususnya ilmu alam dan teknologi. Oleh karena itu,
merupakan tantangan besar bagi setiap guru matematika untuk menyajikan
pembelajaran dengan strategi yang tepat.
3.2
Saran
Pembelajaran kreatif dan produktif hanyalah salah satu
dari banyak strategi pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas. Yang menjadi
keunggulan dari strategi ini ialah, siswa diminta untuk menyajikan pemahaman
mereka terhadap suatu konsep yang telah dipelajari dalam bentuk suatu karya
yang kreatif. Pembelajaran kreatif dan produktif mampu menjawab pertanyaan
siswa, “apa gunanya saya mempelajari materi ini?” Atau “apakah materi ini
terpakai di dunia nyata?” dan pertanyaan-pertanyaan sejenisnya. Oleh karena itu,
guru dituntut untuk dapat menyajikan pembelajaran dengan strategi atau metode
yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, siswa menguasai konsep yang
dipelajari, serta kompetensi mereka, baik dalam bidang pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap menjadi lebih berkembang.
Agar pelakasanaan pembelajaran kreatif dan produktif
dapat berjalan dengan efektif, maka guru perlu memperhatikan setiap tahapannya,
yaitu orientasi, eksplorasi, implementasi, dan re-kreasi, serta tidak lupa
adanya evaluasi di setiap tahapan. Karena melalui pembelajaran ini siswa
dituntut untuk kreatif dan produktif, maka guru pun harus bersikap yang sama. Guru
harus tahu apa tujuan siswa mempelajari suatu materi, baik tujuan instruksional
maupun tujuan pengiring. Kemudian, guru harus tahu apa aplikasi nyata dari
materi yang dipelajari di kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, guru juga
dituntut untuk kreatif dan produktif dalam menyajikan materi pelajaran,
memfasilitasi gaya belajar siswa, melihat tuntutan dan kebutuhan zaman, serta
menciptakan kondisi belajar yang nyaman bagi siswa.
Daftar Referensi
Bell, E.T. Mathematics: Queen and Servant of
Science. Washington D.C.: MAA Spectrum, 1996.
Dhakal, D.P. "Philosophy of Mathematics and Its
Relevance in Math Classroom." Philosophy of Mathematics Education
Journal No.31, diakses dari http://socialsciences.exeter.ac.uk, pada 5
Desember 2017, pukul 21.10, n.d.
Dick, W., L. Carey, and J. Carey. The Systematic Design
of Instruction 8th Edition. New York: Pearson, 2015.
Gredler, M. Learning and Instruction. Theory Into
Practice. Third Edition. New Jersey: Prentice Hall, 1997.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Permendikbud. Info
Kurikulum dan Perbukuan. Juli 20, 2016. http://www.puskurbuk.com
(accessed November 25, 2018).
Verhaak, C, and H. Imam. Filsafat Ilmu Pengetahuan.
Jakarta: Gramedia, 1989.
Wena, M. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer:
Suatu Tinjauan Konseptual. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar