Math is Fun

Math is Fun

Jumat, 23 Agustus 2013

All I want to do is ....

Suddenly, I remember that I have a blog, a place where I share so much about my life's struggle. Right now, in this creepy room, I mean "kamar kost" *sigh.

Tiba-tiba terbayang murid-murid saya, anak-anak SMP & SMA yang memiliki banyak talenta. They must be grateful. Begitu banyak pelajaran, khususnya ekstrakurikuler yang memfasilitasi mereka untuk mengembangkan minat dan bakat/ talenta mereka. If I were them, I'll take all of those extracurricular ;p

-Flashback ke beberapa tahun yang lalu-
Saya ingat betul, ketika masih SD (kira-kira kelas 4) saya diminta oleh guru saya untuk membawakan kesaksian pujian di gerejanya. Saya bukanlah anak yang berani tampil dan penuh percaya diri. Tapi entah kenapa saya bisa bernyanyi dengan baik waktu itu. Kemudian, pernah juga pada perayaan 17 Agustus, juga ketika saya kelas 4SD, ada pertandingan kecil-kecilan yang diadakan di sekolah. Salah satunya adalah lomba solo antarkelas. Setiap kelas mengutus 3 wakilnya. Perlombaanya antarkelas dalam tingkat yang sama dan pada waktu itu di tingkat 4SD ada 2 kelas, yaitu 4A dan 4B. Jadi total pesertanya ada 6. Wali kelas saya memilih 3 orang dari kelas saya, 4A, untuk bertanding, dan saya terpilih. Saya pun menyanyi tanpa beban di depan seluruh warga sekolah. Saya sendiri merasa penampilan saya biasa-biasa saja. Tetapi hasilnya saya keluar sebagai juara ke-2. Ini mungkin prestasi terbaik saya dalam bidang solo-carrier *puke* dan satu-satunya *ting..ting...

Sejak saat itu saya mulai menyadari bahwa salah satu talenta saya adalah menyanyi. Kemudian saya juga mulai aktif ikut paduan suara sekolah minggu, menyanyi di acara-acara keluarga, seperti pesta pernikahan, ibadah kedukaan, kebaktian-kebaktian, dan perayaan natal. Saya juga ingat benar ketika saya tergabung dalam tim paduan suara SD Imanuel Palu yang pada waktu itu mengikuti acara Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi). Ada bagian lagu di mana dari masing-masing suara (sopran, alto, mezo sopran) dipilih satu orang dan menyanyikan beberapa baris secara bersama-sama, dan guru sekaligus pelatih kami memilih saya dari suara sopran untuk mengambil bagian trio itu. Bagi saya pada waktu itu, "this is a big thing".

Masuk di bangku SMP, saya off dari dunia tarik suara. Suara saya rasanya sudah tidak sebagus dulu. Mungkin karena adanya masa peralihan dari suara sopran menuju ke tenor/bass (baca : puberitas). My angelic voice hilang sudah. Tapi seharusnya yang namanya bakat pasti tidak akan hilang. Itu akan tetap ada dan harus terus digali. Lebih jauh lagi ketika di SMA, persaingan mendapatkan tempat di kelompok Paduan Suara sangat ketat. Tahun pertama saya berlalu hanya sebagai mediocre student. Barulah di tahun kedua saya mulai aktif lagi sampai saya lulus SMA. Dan, pada waktu kuliah kembali meredup. Tapi saya bersyukur masih ada wadah bagi saya untuk berlatih vocal ketika saya kuliah. Saya terlibat aktif dalam pelayanan singer di Sunday Service. And it helped me so much *thanks to Ci Melisa :)

Okay, sudah cukup basa-basinya. My point here is, saya merasa begitu besarnya potensi yang saya punya itu namun begitu besar pula penyesalan yang menohok dalam benak saya karena sepanjang perjalanan hidup saya hingga saat ini saya tidak benar-benar menggali potensi itu. Jika saya serius, mungkin saat ini saya sudah punya album (*hiperbola). Ya, menyesal dan menyesal. Sekarang, saat ini ketika saya bernyanyi bahkan secara narsis merekam suara saya dan mendengarnya berulang-ulang, yang ada dalam benak saya adalah "suara yang aneh, unik, jelek, tapi suka aja didengar".

Ya, seriously, saya ingin bernyanyi. Menjadi penyanyi. Tidak harus terkenal, tidak harus menjadi artis, tidak harus punya album, tidak perlu ikut kontes idol-idolan. Tetapi yang pasti saya ingin ada kesempatan itu, di mana saya menampilkan bakat saya, mengeksplor apa yang saya punya. Namun sayangnya, ada kalanya ketika kesempatan itu datang, rasa minder itu berkuasa dalam benak saya.

Ya, once again. All I want to do is singing my favorite songs, favorite genre. Suatu saat nanti mungkinkah saya berada di atas sebuah panggung dan bernyanyi dengan indahnya, ditonton ber-ratus bahkan mungkin beribu pasang mata?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar