Hari kedua berprofesi guru.
Hari ketiga menjadi penghuni kost.
Hari ketiga pula hidup dalam kejenuhan seorang diri tanpa teman.
Rasanya kamar ini terlalu luas untuk aku sendiri.
Aku masih belum percaya kalau aku sudah sampai pada tahap ini.
Berpisah dari Wija, Rian, Alfian, Ande, Amrin, Chis, dan lain-lain.
Bagaimana ya kabar mereka?
Sampai sekarang aku masih yakin, kalau aku sedang internship.
Artinya, empat bulan lagi aku bertemu mereka.
Rasa-rasanya aku tidak mau jadi guru, kalau tahu aku harus berpisah dari teman-temanku.
Bukan teman, saudara!!!
Iya sih, aku hidup di kota besar, dengan gaji yang besar, lingkungan kerja nyaman, rekan kerja pun menerimaku.
Tapi aku merasa sepersekian dari jiwaku pergi.
Aku cukup tegar gak ya untuk menghadapi semua ini?
Belum cukup hal ini mengusik, hal perihal sekolah juga turut nimbrung.
Dua belas sesi dalam seminggu untuk seorang guru?!!
Sementara yang lain bermain di angka 20-an.
Tanpa ruangan tetap, sementara yang lain punya markas.
Bukan siswa yang harus moving, tapi guru.
Hahaha...semuanya harus aku terima dengan lapang dada.
Jujur Tuhan, aku emoh berada di sini.
Tapi kalau ini memang kehendak-Mu, siapa yang bisa membatalkannya?
Help me to obey Thy will.
Taat
Jalani
Nikmati
Tersenyum
Semoga aku bisa melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar